
Apa Itu Pembelajaran Deep Learning?
Pembelajaran deep learning bukan sekadar pembelajaran mendalam dalam arti memahami materi secara teoritis. Lebih dari itu, pendekatan ini menekankan:
-
Proses berpikir kritis dan reflektif
-
Koneksi antara konsep dan konteks kehidupan nyata
-
Pengembangan keterampilan abad 21 (6C: Critical thinking, Collaboration, Communication, Creativity, Citizenship, Character)
Dalam konteks sekolah, pembelajaran ini membuat siswa bukan hanya tahu, tapi juga memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.
Mengapa Guru Perlu Menerapkan Deep Learning?
Karena dunia sudah berubah. Kini:
-
Siswa dihadapkan pada informasi berlimpah
-
Tuntutan pasar kerja makin kompetitif
-
Sekolah tak lagi cukup hanya menyampaikan teori
Dengan menerapkan pembelajaran deep learning, guru dapat:
-
Meningkatkan kualitas interaksi belajar
-
Mengaktifkan keterlibatan siswa
-
Menumbuhkan kreativitas dan kemampuan menyelesaikan masalah
(Baca juga: Contoh RPP Deep Learning untuk Guru SMP dan SMA)
7 Langkah Membuat Pembelajaran Deep Learning yang Efektif
Berikut langkah-langkah sistematis yang dapat diterapkan oleh guru untuk menyusun pembelajaran berbasis deep learning:
1. Identifikasi Kompetensi Inti dan Tujuan Pembelajaran
Mulailah dari Kompetensi Dasar (KD), lalu breakdown menjadi learning goals yang mendalam. Hindari tujuan hafalan, fokus pada tujuan yang mendorong pemikiran kritis.
Contoh:
Tujuan: Siswa mampu mengevaluasi dampak globalisasi di lingkungannya dan merancang solusi dalam bentuk proyek sosial.
2. Rancang Pemantik (Hook) yang Relevan dan Kontekstual
Pemantik berfungsi untuk:
-
Membangkitkan rasa ingin tahu
-
Mengaitkan materi dengan pengalaman siswa
-
Membangun emotional engagement
Bentuk pemantik bisa berupa:
-
Video pendek
-
Artikel berita
-
Studi kasus
-
Pertanyaan reflektif
3. Susun Aktivitas Belajar Berbasis 6C
Framework 6C membantu menyusun aktivitas yang memicu keterampilan masa depan:
C | Contoh Aktivitas |
---|---|
Critical Thinking | Diskusi studi kasus, debat, problem solving |
Collaboration | Kerja kelompok proyek, brainstorming |
Communication | Presentasi, diskusi kelompok |
Creativity | Mendesain infografis, video kampanye |
Citizenship | Aktivitas berbasis isu sosial atau lingkungan |
Character | Refleksi diri, pengambilan keputusan etis |
4. Libatkan Siswa dalam Proses Penemuan (Discovery Learning)
Deep learning menuntut siswa:
-
Menemukan sendiri makna dari materi
-
Mengalami proses “aha!” melalui eksplorasi
-
Belajar dari kesalahan dan umpan balik
Contoh:
Daripada menjelaskan langsung struktur sel, guru bisa mengajak siswa membandingkan organel melalui analogi dunia nyata (pabrik, rumah, sekolah).
5. Sisipkan Refleksi di Akhir Pembelajaran
Refleksi adalah bagian penting dalam deep learning. Ajak siswa menjawab pertanyaan seperti:
-
Apa hal terpenting yang kamu pelajari hari ini?
-
Bagaimana materi ini relevan dengan hidupmu?
-
Apa yang akan kamu lakukan berbeda setelah ini?
Gunakan format:
-
Jurnal refleksi
-
Exit ticket
-
Forum diskusi digital
6. Rancang Penilaian yang Autentik dan Menilai Proses
Penilaian deep learning menilai:
-
Pemahaman mendalam
-
Proses berpikir
-
Kolaborasi dan refleksi
Gunakan bentuk:
-
Proyek
-
Portofolio
-
Peer assessment
-
Rubrik refleksi
7. Kaitkan Materi dengan Dunia Nyata (Contextual Learning)
Siswa akan lebih terlibat jika materi:
-
Dekat dengan kehidupan mereka
-
Menyentuh isu yang mereka pedulikan
-
Memiliki aplikasi praktis
Contoh topik:
-
Perubahan iklim
-
Krisis pangan
-
Kesehatan mental remaja
-
Media sosial dan etika digital
Contoh Penerapan Langkah-Langkah Deep Learning
Topik: Sampah Plastik (IPA SMP)
Langkah | Implementasi |
---|---|
Tujuan | Siswa dapat menganalisis dampak plastik dan merancang solusi berbasis komunitas |
Pemantik | Video “Sungai Tercemar di Asia Tenggara” |
Aktivitas | Diskusi kelompok Desain kampanye digital: #StopPlastik Presentasi ke kelas |
Refleksi | Apa kontribusimu dalam mengurangi sampah plastik? |
Penilaian | Rubrik proyek, partisipasi, dan refleksi |
Peran Teknologi dan AI dalam Membantu Deep Learning
Guru bisa menggunakan AI untuk:
-
Membuat soal berbasis HOTS
-
Menyusun pemantik berupa studi kasus
-
Mendesain aktivitas belajar kolaboratif
-
Memberikan ide proyek pembelajaran
Contoh prompt ChatGPT:
“Buatkan 3 aktivitas pembelajaran deep learning untuk topik kesehatan remaja di SMA.”
(Baca juga: Cara Menggunakan AI untuk Membuat Materi dan Soal Pembelajaran)
Tantangan Guru dan Solusinya
Tantangan | Solusi |
---|---|
Kurang waktu merancang RPP DL | Gunakan template dan panduan dari DEA LC |
Belum paham framework 6C | Ikuti pelatihan kompetensi guru era digital |
Sulit menilai proses | Pelajari teknik penilaian formatif |
Siswa belum terbiasa aktif | Mulai dari aktivitas kecil, lalu tingkatkan |
Pelatihan Guru DEA Learning Center: Deep Learning dari A–Z
🎓 DEA Learning Center hadir dengan pelatihan praktis:
-
Langkah menyusun RPP Deep Learning
-
Pendekatan 6C dan implementasinya
-
Penilaian pembelajaran berbasis proses
-
Integrasi AI untuk mendukung perencanaan
Kelas tersedia daring dan luring dengan:
-
Modul komprehensif
-
Studi kasus sekolah
-
Template & rubrik
-
Sertifikat resmi
Menerapkan pembelajaran deep learning bukan hal sulit jika guru memiliki peta jalan yang jelas. Dengan mengikuti langkah-langkah:
-
Menyusun tujuan pembelajaran mendalam
-
Merancang aktivitas kolaboratif
-
Menyediakan refleksi dan penilaian yang bermakna
…guru bisa menjadi fasilitator pembelajaran yang transformatif.
👉 Hubungi Admin DEA Learning Center Sekarang untuk informasi lengkap.